Finance

Fungsi Disposable Income dan Cara Menghitungnya

disposable income

Bagi seorang pebisnis, sangat penting untuk mengetahui apa itu fungsi disposable income. Dengan memahami hal ini akan lebih mudah untuk mengetahui keuntungan bersih perusahaan karena istilah ini sangat berhubungan dengan produksi dan tenaga kerja.

Disposable income merupakan pendapatan pribadi yang dapat dihitung setelah total pendapatan dikurangi dengan pajak langsung. Yang termasuk dalam pajak ini antara lain seperti jaminan hari tua (JHT), jaminan pensiun, BPJS kesehatan, pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan dan pajak bumi bangunan.

Besarnya pendapatan bebas pajak ini disebut dengan disposable income dan bisa digunakan menjadi tabungan atau investasi. Besar kecilnya disposable income juga bisa menjadi penentu daya beli hingga kemampuan seseorang untuk menabung.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Melek Finansial, Manfaat, dan Ciri-cirinya

Fungsi Disposable Income

Disposable income memiliki peran yang penting dalam perekonomian perorangan maupun negara. Maka dari itu, cara menghitung disposable income harus benar karena akan menjadi tolak ukur kondisi perekonomian.

Berikut ini beberapa fungsi penting disposable income yang perlu diketahui:

1. Menjadi Tolak Ukur Kebijakan Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Jika disposable income perusahaan tinggi maka bisa dengan mudah melakukan ekspansi bisnis. Namun sebaliknya, jika disposable income rendah, perusahaan akan mengurangi produksi dan bisa berimbas pada nasib pekerja.

2. Mengukur Kesehatan Finansial Seseorang

Fungsi disposable income yang selanjutnya adalah untuk mengukur kesehatan finansial seseorang maupun perusahaan. Finansial yang sehat ditandai dengan disposable income yang tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan hingga mempersiapkan tabungan masa depan.

Faktor Apa Saya yang Mempengaruhi Disposable Income

Besar kecilnya disposable income dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Pajak Langsung

Yang termasuk pajak langsung adalah pajak penghasilan (PPh), pajak kendaraan motor dan pajak (PKB) bumi bangunan (PBB). Jika pajak langsung dari pemerintah turun, maka disposable income akan meningkat.

Baca Juga : 5 Tips Cara Mencapai Financial Freedom Di Usia Muda

2. Total Penghasilan Kotor

Faktor yang mempengaruhi disposable income selanjutnya adalah total penghasilan kotor diterima. Semakin tinggi penghasilan bulanan yang didapatkan makan jumlah disposable income juga akan semakin besar.

3. Kondisi Ekonomi dan Politik

Kondisi politik dan ekonomi negara ternyata juga berpengaruh besar terhadap besar kecilnya disposable income. Saat resesi, pemerintah biasanya akan mengurangi tarif pajak sehingga membuat disposable income menjadi lebih tinggi

Bagaimana Cara Mengelola Disposable Income

Agar memiliki rencana keuangan yang baik, maka Anda perlu tahu cara mengelola disposable income dengan baik juga. Salah satu tips untuk mengelola disposable income dengan baik adalah dengan membuat prioritas pengeluaran. Anda harus memprioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu dan sisanya akan lebih baik jika digunakan untuk berinvestasi.

Cara lain untuk mengelola disposable income adalah dengan membuat alokasi keuangan dengan baik. Anda harus bisa membagi pendapatan yang didapatkan setiap bulan, pada pos-pos pengeluaran yang sudah direncanakan sebelumnya.

Baca Juga : 6 Cara Menabung Unik dan Bikin Semangat, Yuk Praktikkan!

Cara Menghitung Disposable Income

Untuk menghitung disposable income, ada rumus yang sederhana yang bisa Anda gunakan. Rumusnya adalah:

Disposable income = Penghasilan Bulanan – (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)

Contohnya adalah Joko menerima gaji kotor sebesar Rp 10 juta juta per bulan. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar adalah sebesar Rp 2 juta dan ditambah iuran BPJS sebesar Rp 150 ribu.

Cara menghitung:

Disposable Income = 10 Juta – (2 juta + 150 ribu)

                             = Rp 7.850.000

Penting bagi seseorang maupun perusahaan untuk mengelola keuangan dengan baik. Dengan mengetahui cara mengelola dan menghitung disposable income dengan baik, Anda akan lebih mudah untuk mengelola keuangan hingga mempersiapkan tabungan dan investasi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *