Finance

Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan elemen penting bagi sebuah perusahaan atau bisnis. Laporan ini bisa menjadi alat untuk mengetahui bagaimana kinerja hingga kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga menjelaskan apakah sebuah perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan atau justru sebaliknya.

Perusahaan yang baik harus memiliki laporan keuangan yang jelas dan sehat. Maka dari itu, pembuatan laporan keuangan ini tidak boleh sembarangan, melainkan harus dilakukan orang yang profesional dalam bidang tersebut. Hal ini karena hasil pembuatan laporan harus akurat lantaran menjadi pendukung dalam pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan.

Nah, bagi Anda yang ingin tahu tentang pengertian laporan keuangan, fungsi, dan apa saja jenisnya, yuk simak ulasan berikut ini!

Apa Itu Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan, termasuk semua transaksi yang terjadi dalam bisnis pada suatu periode tertentu. Pencatatan ini digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) laporan keuangan diartikan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang terdiri dari jenis laporan keuangan neraca, laporan laba rugi, perubahan posisi keuangan hingga materi penjelasan lain yang menjadi bagian integral dari laporan keuangan.

Pembuatan laporan keuangan ini tidak hanya berguna untuk perusahaan saja, namun juga dibutuhkan untuk proses audit yang biasanya dilakukan oleh lembaga pemerintah, firma maupun lembaga lain yang bertujuan untuk mengetahui akurasi pajak, pembiayaan serta investasi.

Sebuah laporan bisa dikatakan lengkap jika laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  • Laporan neraca
  • Laporan laba rugi
  • Laporan perubahan ekuitas
  • Laporan perubahan posisi keuangan
  • Catatan dan laporan lain

Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis

Laporan keuangan memiliki banyak fungsi untuk bisnis, yaitu antara lain;

1. Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Bisnis

Laporan keuangan memiliki peran krusial dalam mengevaluasi performa bisnis. Melalui laporan keuangan, kita bisa mendapatkan informasi mengenai keuangan perusahaan pada periode tertentu. Pengukuran performa bisnis berdasarkan laporan keuangan mencakup analisis atas kondisi keuangan perusahaan, efisiensi operasional, profitabilitas, kelancaran arus kas, dan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya.

2. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Laporan keuangan memiliki peran utama dalam menyederhanakan pengambilan keputusan bagi manajemen dan pemangku kepentingan perusahaan. Beberapa cara laporan keuangan mempermudah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

  • Struktur Informasi: Laporan keuangan memberikan informasi keuangan secara terstruktur dan sistematis tentang situasi keuangan perusahaan. Hal ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk dengan cepat memahami performa keuangan dan kelayakan bisnis.
  • Evaluasi Kinerja: Laporan keuangan memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi kinerja bisnis dalam periode tertentu melalui analisis laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Informasi ini membantu mengidentifikasi tren dan pola bisnis serta mengukur sejauh mana pencapaian tujuan keuangan telah terjadi.

3.Sebagai Alat Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan

Laporan keuangan memiliki peran penting dalam memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan. Pada dasarnya, laporan keuangan berisi informasi keuangan yang diperlukan untuk menghitung dan melaporkan pajak perusahaan kepada otoritas pajak. Berikut adalah beberapa cara laporan keuangan digunakan untuk memenuhi kewajiban perpajakan:

  • Perhitungan Pajak Penghasilan: Laporan keuangan, terutama laporan laba rugi atau laporan hasil usaha, menyediakan data tentang pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Informasi ini digunakan untuk menghitung laba atau rugi fiskal perusahaan, yang merupakan dasar perhitungan pajak penghasilan perusahaan.
  • Penyusunan Laporan Pajak: Laporan keuangan menyediakan informasi penting yang diperlukan untuk menyusun laporan pajak yang sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. Perusahaan harus memastikan bahwa jumlah pajak yang dilaporkan dalam laporan pajak sejalan dengan informasi yang tercantum dalam laporan keuangan.

4. Sebagai Alat Untuk Mendapatkan Modal

Laporan keuangan juga berperan sebagai alat yang penting dalam upaya perusahaan untuk mendapatkan modal dari berbagai sumber pembiayaan. Baik itu dari bank, investor, atau pasar modal, laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk meyakinkan para pihak terkait tentang kesehatan keuangan dan kinerja bisnis perusahaan.

5. Sebagai Alat Untuk Memantau Arus Kas

Laporan keuangan juga berperan penting sebagai alat untuk memantau arus kas perusahaan. Arus kas adalah salah satu aspek kritis dari kesehatan keuangan suatu perusahaan, dan pemantauan yang tepat sangat penting untuk kelangsungan operasional dan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah beberapa cara laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk memantau arus kas:

  • Laporan Arus Kas: Laporan arus kas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. 
  • Pengukuran Arus Kas Bersih: Laporan arus kas membantu dalam mengukur arus kas bersih perusahaan, yaitu selisih antara arus kas masuk dan keluar. Arus kas bersih adalah indikator utama kesehatan keuangan dan likuiditas perusahaan.

Baca juga: Analisis Keuangan: Pengertian, Tujuan dan Metode Analisisnya

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan memiliki beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut 5 jenis laporan keuangan menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang perlu Anda ketahui:

1. Laporan Neraca

Salah satu jenis laporan keuangan yang paling umum dibuat oleh akuntan perusahaan adalah laporan neraca. Laporan ini digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan sebuah perusahaan pada periode tertentu. Dalam laporan ini memuat posisi jumlah dan jenis aktivitas serta kewajiban dan ekuitas perusahaan.

Laporan neraca biasanya disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Fungsi laporan neraca adalah sebagai penyedia data keuangan yang akan digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan. Tidak hanya itu, laporan neraca juga digunakan untuk mengevaluasi struktur permodalan yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi digunakan untuk menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu. Di dalam laporan ini, Anda akan mendapatkan berbagai data, seperti jumlah pendapatan, sumber pendapatan, hingga jumlah biaya dan jenis pengeluaran perusahaan dalam periode tersebut.

Laporan laba rugi juga digunakan untuk merefleksikan tingkat profitabilitas perusahan serta mengukur kinerja ekonomi suatu usaha. Laporan laba rugi biasanya disajikan dalam dua model, yaitu:

  • Single step model: tidak ada pengelompokan atas pendapatan dan biaya, melainkan hanya dipisahkan antara pendapatan laba dengan biaya kerugian.
  • Multistep model: laporan yang dibuat dengan pengelompokan terhadap pendapatan dan biaya, kemudian disusun dalam urutan tertentu.
COD

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki oleh perusahaan pada saat itu. Laporan keuangan ini juga berisi perubahan modal serta sebab yang menyertainya. Laporan perubahan modal disebut juga dengan laporan perubahan ekuitas pemegang saham untuk jenis perusahaan perseorangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penyebab atas adanya perubahan ekuitas pemilik perusahaan. 

4. Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan arus kas. Laporan ini menunjukkan arus kas masuk yang terdiri dari pendapatan atau pinjaman pihak lain serta arus keluar yang berupa biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan pada periode tertentu.

Laporan arus kas dapat juga diartikan sebagai suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas pada suatu perusahaan dalam periode tertentu. Laporan jenis ini dibagi menjadi tiga kelompok urutan laporan keuangan, yaitu:

  • Operating: berisi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak termasuk dalam pembiayaan perusahaan maupun kegiatan investasi. Arus ini biasanya berasal dari kegiatan operasional seperti kegiatan produksi, distribusi dan juga penyediaan jasa.
  • Investing : laporan ini berisi berbagai hal berkaitan dengan aktivitas investasi, mulai dari pembelian dan penagihan hutang, pembayaran pinjaman, kekayaan perusahan dan masih banyak lagi.
  • Financing: laporan ini berisi aktivitas pendanaan dan pembiayaan, seperti perolehan sumber daya dari pihak lain, peminjaman, dan pembayaran kembali hutang.

5. Laporan CaLK

Laporan CaLK merupakan singkatan dari Catatan atas Laporan Keuangan. Format laporan keuangan jenis ini adalah memberikan informasi mengenai penjelasan yang dianggap perlu sehingga menjadi lebih jelas. Tujuan laporan CaLK adalah untuk memudahkan pengguna dalam memahami isi dari laporan keuangan tersebut.

Baca juga: BEP dalam Bisnis: Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya

Keterbatas Laporan Keuangan

Tidak bisa dipungkiri jika laporan keuangan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Meskipun begitu, perlu Anda ketahui bahwa laporan keuangan tetap memiliki keterbatasan. Hal ini karena pembuatan laporan keuangan sederhana bersifat terbuka sehingga investor bisa menarik kesimpulan yang tidak sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya.

Salah satu contohnya adalah setelah membaca laporan keuangan mungkin ada beberapa investor yang menginginkan pembelian kembali saham yang dimilikinya sedangkan beberapa investor lain lebih menginginkan uang untuk diinvestasikan dalam jangka panjang. 

Tidak hanya itu, laporan hutang perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan mungkin biasa saja bagi beberapa investor. Namun sebaliknya, beberapa investor akan lebih khawatir dan ingin menarik uang mereka. Hal seperti inilah yang membuat laporan keuangan bisa menjadi pisau bermata dua bagi perusahaan.

Nah, itulah beberapa hal mengenai laporan keuangan yang perlu Anda ketahui. Sebuah perusahaan bisa dikatakan sehat jika memiliki keuangan yang juga sehat. Maka dari itu, penting untuk membuat laporan keuangan dengan benar dan akurat karena akan menjadi bahan pendukung dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan. Sedangkan bagi investor, laporan keuangan bisa menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah perusahaan masih bisa menghasilkan profit atau tidak di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *