Finance

Cash Flow: Pengertian, Jenis, Contoh, Serta Cara Menganalisa

cash flow bisnis

Mungkin Anda sering mendengar istilah cash flow yang juga biasa disebut dengan arus kas. Memahami cash flow tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun penting juga untuk perorangan atau institusi. Adapun pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran disebut dengan cash flow positif, sedangkan pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan disebut cash flow negatif. 

Untuk memahami mengenai cash flow lebih lanjut, simak ulasan berikut ini mengenai pengertian, jenis, contoh dan cara menganalisa cash flow. 

Apa yang dimaksud dengan Cash Flow?

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa itu cash flow? Melansir dari laman Investopedia, cash flow adalah jumlah uang tunai yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan. Bisnis mendapatkan uang dari penjualan sebagai pendapatan mereka dan membelanjakan uang untuk pengeluaran. Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat menerima pendapatan dari bunga, investasi, royalti, dan menjual produk secara kredit. 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa ada cash flow positif maupun negatif. Cash flow yang positif itu berarti aset likuid (konten, tabungan, deposito) meningkat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menutupi kewajiban, membayar pengeluaran, dan melakukan investasi kembali dalam bisnis. Sedangkan cash flow yang negatif berarti pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan perusahaan. 

Jenis Cash Flow

Cash flow ini juga terdapat jenis-jenisnya, untuk informasi lebih lanjut, yuk simak apa saja!

1. Aktivitas Operasional

Jenis cash flow yang pertama adalah aktivitas operasional. Cash flow ini menjabarkan mengenai arus uang yang terlibat langsung dengan produksi dan penjualan barang dari operasi biasa. Jenis cash flow yang ini dapat memberikan data pada perusahaan bahwa mereka memiliki cukup uang yang masuk untuk membayar berbagai tagihan atau biaya operasional. Secara singkat, cash flow aktivitas operasional ini harus ada lebih banyak pemasukan dibandingkan keluar agar perusahaan bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang. 

2. Aktivitas Investasi

Jenis selanjutnya dari cash flow adalah aktivitas investasi. Arus kas ini melaporkan berapa banyak uang tunai yang dihasilkan dan dikeluarkan dari berbagai aktivitas terkait investasi dalam jangka periode tertentu. Aktivitas ini bisa termasuk pembelian aset, investasi pada sekuritas tertentu, ataupun penjualan aset. Cash flow aktivitas investasi yang negatif bisa disebabkan oleh uang tunai yang diperuntukkan kesehatan jangka panjang perusahaan seperti penelitian serta pengembangan.

3. Aktivitas Pembiayaan

Jenis berikutnya dari cash flow adalah aktivitas pembiayaan, yang menunjukkan arus kas bersih yang digunakan untuk membiayai perusahaan dan modalnya. Aktivitas pembiayaan ini bisa meliputi transaksi yang melibatkan penerbitan hutang, ekuitas, dan membayar dividen. Selain itu cash flow dari aktivitas pembiayaan ini memberi wawasan kepada investor mengenai kekuatan keuangan dari perusahaan dan seberapa baiknya pengelolaan modal. 

Contoh Cash Flow untuk Bisnis

Nah, untuk memahami lebih lanjut mengenai cash flow untuk bisnis, di bawah ini adalah contohnya.

Arus kas PT. Mpus Mpus Indonesia, per tanggal 31 Desember 2022

AktivitasJumlah Uang
Penerimaan pendapatanRp. 100.000.000
Penyaluran pinjamanRp. 30.000.000
Penerimaan bunga depositoRp. 10.000.000
Pembayaran pajakRp. 7.000.000
Pembayaran pegawaiRp. 10.000.000
Total arus kas bersihRp. 63.000.000

Contoh cash flow di atas adalah salah satu dari jenis aktivitas operasional. Dapat disimpulkan dari tabel di atas, jumlah total arus kas bersih pada tanggal 31 Desember 2022 PT. Mpus Mpus Indonesia adalah sebesar 63 juta rupiah. 

Bagaimana Cara Menganalisa Cash Flow?

Menganalisa cash flow dalam bisnis sangat penting, sebab arus kas inilah yang bisa membantu Anda untuk memahami apakah bisnis Anda cukup mampu untuk membayar tagihan dan menghasilkan uang yang cukup untuk terus bertahan dalam jangka waktu yang panjang. 

Adapun untuk menganalisa cash flow perusahaan ini bisa dilakukan dengan dua metode umum, yaitu sebagai berikut;

  • Metode Langsung: Metode ini mengambil semua penerimaan kas dari aktivitas operasi dan mengurangi semua pengeluaran kas dari aktivitas operasi untuk mendapatkan laba bersih. 
  • Metode Tidak Langsung: Ini dimulai dengan laba bersih dan menambahkan atau mengurangi dari jumlah tersebut untuk item pendapatan dan pengeluaran non tunai.

Nah, demikianlah pembahasan kali ini mengenai cash flow untuk bisnis. Pahami secara lanjut agar bisnis Anda terus bertahan untuk waktu yang lama. Untuk Anda yang membutuhkan gudang online, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan keuntungan fitur fulfillment. Semoga bermanfaat ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *