Bisnis

Yuk, Cari Tahu Cara Menghitung Biaya Ekspor Sebuah Produk Berikut Ini!

cara menghitung biaya ekspor sebuah produk

Tertarik untuk mengirim barang ke luar negeri?  Anda harus tahu cara menghitung biaya ekspor sebuah  produk dengan benar. Cara ini penting dilakukan agar Anda tidak mengalami kerugian akibat over budgeting. 

Perkembangan zaman yang semakin maju membuat bisnis ekspor impor barang menjadi semakin mudah dilakukan. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu, salah satunya adalah mengenai biaya ekspor produk. 

Lalu bagaimana cara menghitung biaya ekspor produk? Yuk, simak penjabaran lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga : Tertarik Bisnis Barang Impor? Yuk, Cari Tahu Cara Menjadi Importir Berikut!

Biaya-biaya yang Mempengaruhi Harga Ekspor Barang

Terdapat sejumlah biaya yang mempengaruhi harga ekspor barang, antara lain:

1. Harga Pokok Produksi 

Untuk bisa menghitung biaya ekspor barang, Anda harus mengetahui HPP atau harga pokok produksi terlebih dahulu. Harga pokok produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi dalam waktu tertentu. Biaya ini biasanya meliputi biaya bahan baku, alat, dana bahan pendukung lainnya yang digunakan selama proses produksi barang.  

2. Biaya Pengemasan 

Agar produk bisa sampai ke tujuan dengan aman dan selamat, maka dibutuhkan kemasan khusus yang lebih terjamin. Maka dari itu, biaya pengemasan produk ekspor perlu dihitung dengan seksama agar tidak rugi. Yang termasuk dalam biaya pengemasan ini antara lain biaya beli kemasan, upah pengemasan, biaya printing kemasan dan lain-lain. Penghitungan biaya pengemasan meliputi seluruh biaya yang berkaitan dengan proses pengemasan produk sebelum diekspor. 

3. Biaya Bank

Dalam kegiatan ekspor barang, proses pembayaran biasanya melibatkan pihak bank. Contohnya jika eksportir menggunakan metode transaksi Telegraphic Transfer (T/T), Letter of Credit (L/C), atau Cash Against Documents (CAD). Setiap metode pembayaran melalui bank ini dikenakan biaya berbeda-beda yang harus Anda hitung dengan teliti agar tidak rugi. 

4. Biaya Transportasi (Trucking)

Biaya lainnya yg juga perlu Anda hitung dalam menghitung bea keluar jika ingin ekspor barang adalah biaya transportasi. Biaya transportasi ini adalah biaya angkut dari gudang ke pelabuhan. Biaya ini akan rutin dilakukan dalam setiap transaksi ekspor sehingga perlu diperhitungkan dengan baik. 

5. Biaya Pengurusan Dokumen Ekspor

Jika ingin mengirim barang ke luar negeri, maka Anda perlu mengurus beberapa dokumen terlebih dahulu. Dokumen yang diperlukan bisa berbeda-beda di setiap negara tergantung kebijakan dan persyaratan yang berlaku. Tidak hanya itu, jenis produk yang diekspor juga bisa mempengaruhi biaya pengurusan dokumen. 

Baca Juga : Begini Cara Impor Barang dari Luar Negeri dan Persyaratannya

6. Biaya THC

Jika Anda mengirim barang ke luar negeri menggunakan full container, maka perlu menghitung biaya THC juga. THC atau Terminal Handling Charge merupakan biaya penanganan barang di pelabuhan berdasarkan berat barang.

7. Biaya Bea Keluar

Beberapa jenis produk ekspor tertentu juga dibebankan dengan biaya bea keluar. Diantaranya seperti produk kulit (15-25% nilai invoice), biji kakao (0-15% nilai invoice), kelapa sawit (0-10% nilai invoice) dan sebagainya.

8. Biaya Agen atau Broker 

Jika Anda menggunakan jasa agen atau broker maka perlu memperhitungkan tarif bea keluar biaya pengurusannya. Biasanya agen atau broker menetapkan biaya jasa berkisar 2-5% dari nilai ekspor produk yang terjual. 

9. Biaya Pengiriman 

Biaya pengiriman merupakan biaya kirim produk dari pelabuhan negara eksportir ke pelabuhan negara importir. Biaya pengiriman biasanya dihitung berdasarkan jarak dan layanan pengiriman yang digunakan. 

10. Asuransi 

Jika Anda menggunakan metode pembayaran ekspor CIF (Cost Insurance and Freight), maka perlu mengeluarkan  biaya asuransi. Besaran biayanya berkisar dari 0,1-0,5% total harga CFR (Cost and Freight). 

11. Biaya Lainnya

Selain biaya pokok di atas, Anda juga masih perlu memperhitungkan beberapa biaya lainnya. Diantaranya seperti biaya gudang, biaya operasional atau biaya bunga dan biaya pajak. 

Baca Juga : Dokumen, Syarat, dan Cara Mengurus Izin Ekspor yang Perlu Anda Tahu

Cara Menghitung Biaya Ekspor Sebuah Produk

Untuk memudahkan memahami tentang bagaimana cara menghitung biaya ekspor produk, yuk simak ilustrasi berikut ini:

Perusahaan Jawara mendapat pesanan untuk ekspor kecimpring dari Bandung dengan tujuan ke Arab Saudi. Jumlah produk yang akan diekspor sebanyak 200 karton dimana setiap karton akan berisi 5 kg sehingga total 1.000 kg

Cara Menghitung Biaya Ekspor : 

Harga pokok produksi = Rp 20.000 /kg

Harga pengemasan produk = Rp 2.100 /kg

Biaya bank = Rp 572 /kg

Harga pokok penjualan = Harga pokok produksi + pengemasan + biaya bank

= 20.000 + 2.100 + 672 = Rp 21.672 /kg 

Keuntungan yang diinginkan = Rp 1.000 /kg

Harga penawaran produk ekspor = Rp 22.672 /kg

Bisnis ekspor produk ke luar negeri memang menawarkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Akan tetapi Anda juga perlu mempertimbangkan cara menghitung biaya ekspor sebuah produk dengan teliti agar bisa mendapatkan untung maksimal dan tidak merugi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *