Logistik

Bagaimana Sistem COD Bagi Penjual? Cek Jawabannya di Sini!

bagaimana sistem cod bagi penjual

Sistem Cash on Delivery atau bayar ditempat juga dikenal sebagai cara bayar belanjaan online ketika barang sudah diterima. Metode pembayaran COD sampai saat ini sudah banyak diberlakukan di banyak marketplace. Oleh karena itu terdapat kelebihan-kelebihan COD bagi penjual atau seller. Tak hanya kelebihan, sistem ini ternyata juga memiliki kekurangan yang mungkin menjadi resiko besar bagi penjual. Jika Anda tertarik berbisnis online sebagai penjual produk dan akan mengaktifkan fitur COD, simak ulasan lengkapnya!

Sistem COD Bagi Penjual

COD atau Cash on Delivery adalah metode pembayaran yang memungkinkan pembeli membayar pesanan secara langsung di tempat. Jadi, ketika kurir mengantarkan pesanan ke pembeli, pembeli bisa membayar pesanannya langsung ke kurir.  Bagi sebagian orang, metode COD dianggap lebih aman daripada menggunakan sistem transfer uang terlebih dahulu. 

Dengan COD, pembeli bisa melihat dan meneliti langsung barang yang akan dibeli. Lalu bagaimana sistem COD berlaku untuk penjual? Karena sistem COD memberlakukan pembayaran setelah barang diterima, beberapa penjual banyak yang kebingungan mengenai pencairan dana COD. Bagaimana dana akan dicairkan? Bagaimana penjual menerima uang COD? Berikut ini adalah gambaran sistem COD bagi penjual.

Baca Juga : Hati-hati! Modus Penipuan Online COD yang Harus Anda Hindari

1. Pembayaran Sistem COD Bagi Penjual

Bagi Anda pengusaha online pemula, wajar saja kalau Anda mempertanyakan hal-hal tersebut. Tapi sebenarnya, COD untuk penjual tidak serumit itu. Dengan cara apapun pembayaran yang dilakukan oleh pembeli, hasil penjualan akan masuk ke dalam saldo penjual Anda. Agar mudah menggambarkannya, di sini akan dijelaskan dengan menggunakan ilustrasi. Misal, ada pembeli yang memesan barang di toko Anda dengan metode pembayaran COD pada tanggal 25 Maret. Anda melakukan pengiriman di hari yang sama. 

Kemudian, pada tanggal 27 Maret, pembeli sudah menerima pesanan tersebut dan pembeli juga sudah membayarkan uang COD ke kurir. Setelah pembeli merasa pesanannya sudah lengkap dan tidak ada kekurangan, maka pembeli akan mengklik “Pesanan Diterima” di aplikasi ecommerce/marketplace

Lalu, setelah pembeli mengklik “Pesanan Diterima”, maka secara otomatis, tim ecommerce akan meneruskan pembayaran pembeli ke saldo penjual Anda. Lalu, bagaimana kalau pembeli tidak mengklik “Pesanan Diterima”? Apakah COD tidak dibayar? Tentu saja sudah dibayar, hanya saja jika pembeli tidak mengklik Pesanan Diterima, Anda harus menunggu selama 7 hari sejak barang sampai ke alamat pembeli untuk menerima dana penjualan.

2. Pengembalian Barang Kepada Penjual

Dalam berjual beli dengan sistem COD, terdapat resiko yang mungkin terjadi yaitu adanya pengembalian barang. Sebenarnya, penjual tidak perlu khawatir karena barang yang dikembalikan biasanya masih dalam kondisi baik. Hanya saja, dalam kondisi yang buruk, tidak jarang ada pembeli yang mencoba barangnya terlebih dahulu sebelum dikembalikan. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan sebuah kerusakan atau hal-hal buruk lainnya. Mengutip laman Investopedia, opsi pengembalian barang bisa memakan biaya mahal bagi penjual yang tidak memiliki infrastruktur dan dukungan sistem administrasi yang memadai untuk mengurus proses pengembalian barang pesanan. 

Catatan selanjutnya yang perlu Anda ketahui sebagai penjual adalah, COD bukan satu-satunya alasan untuk pengembalian barang. Dua resiko sebelumnya memang mungkin terjadi, namun jangan sampai membuat Anda berpikir setiap layanan cash on delivery akan berakhir dengan pengembalian barang. Untuk itu, Anda tidak perlu terlalu takut atau khawatir dengan opsi pengembalian barang. Sebagai penjual, Anda tetap bisa menyediakan layanan ini. Karena COD saat ini sedang marak digemari konsumen, maka dapat memungkinkan penjualan dagangan Anda akan lebih baik.

Baca Juga : Kenali Jenis Pengiriman Same Day, Serta Kelebihan dan Kekurangannya!

3. Menerapkan Tambahan Biaya Kirim

Ada kalanya Anda harus menerapkan tambahan biaya kirim. Misalnya karena lokasi transaksi yang jauh atau medan yang sulit dilalui. Terkadang, pembeli akan merasa keberatan dengan adanya biaya tambahan tersebut. Sebetulnya ini hal yang wajar. Namun, hal yang terpenting adalah Anda dapat membuat kesepakatan dengan pembeli, jika ongkos kirim tersebut harus ditanggung bersama atau oleh salah satu pihak.

Misalkan, Anda adalah penjual di Kota Bekasi, lalu hanya mampu menjangkau COD untuk wilayah Jabodetabek. Kemudian, pembeli meminta layanan cash on delivery ke wilayah Bandung, maka akan ada biaya tambahan. Anda sebagai penjual harus memeriksa berapa besar biaya tambahan ongkos kirim, sesuai jarak dan penyedia jasa pesan antar yang Anda pilih. Setelahnya, Anda bisa mengabari pembeli dan membuat kesepakatan mengenai siapa pihak yang akan membayar biaya kirim tambahan ini.

4. Aktivasi Fitur COD

Sistem COD memberi benefit lebh bagi pembeli, karena tentu saja akan sangat memudahkan pembeli yang tidak punya rekening bank. Bagi penjual, aktivasi fitur COD dapat memberi pelayanan yang variatif pada pembeli dan bisa memungkinkan untuk meningkatkan performa penjualan. Anda dapat mengikuti langkah-langkah aktivasi fitur COD di aplikasi ecommerce/marketplace yang Anda pilih. Perhatikan peraturan dan ketentuan dari sistem COD marketplace tersebut sebelum Anda mantap untuk mengaktifkan fitur COD. Biasanya, marketplace atau ecommerce besar memiliki aplikasi dan situs web yang memadai sehingga Anda dapat dengan mudah mengaktifkan fitur COD.

Kelebihan Sistem COD Bagi Penjual

Salah satu kelebihan utama pada sistem COD adalah dapat meningkatkan pelanggan yang setia dan juga menarik pembeli baru. Hal ini karena COD meningkatkan kepercayaan pembeli kepada penjual sehingga pembeli tidak perlu khawatir dengan penipuan. Selain itu, ada beberapa kelebihan sistem COD bagi penjual yaitu:

1. Peningkatan Performa Penjualan

Dengan mengaktifkan fitur COD, akan ada banyak calon pembeli yang ingin membeli di toko Anda karena memang beberapa pembeli lebih tertarik untuk menggunakan metode pembayaran COD. Dengan begitu, kemungkinan peningkatan jumlah pembeli yang akan membeli di toko Anda pun akan semakin besar. Fitur COD ini juga cenderung diminati karena sebagian pengguna atau pembeli tidak memiliki akun bank, tidak punya mobile banking, jarak rumah yang jauh ke mesin ATM, atau bahkan tidak ada minimarket terdekat. Maka, dengan adanya fitur COD ini, maka akan semakin banyak orang yang merasa dimudahkan ketika melakukan transaksi online.

2. Pembayaran yang Cepat

Bagi banyak bisnis, COD membantu memfasilitasi pembayaran secara langsung barang dan jasa. Ini adalah keuntungan akuntansi yang signifikan karena dapat memperpendek waktu piutang dalam berbisnis. Penjual dapat menikmati sirkulasi pendapatan yang lebih cepat dan tidak bertele-tele. Kebanyakan pembeli yang sudah paham sistem COD akan menyiapkan dana sesuai dengan invoice barang yang dipesan. Hal ini merupakan keuntungan yang sangat baik bagi pengusaha online terutama kalangan UMKM karena sangat berpengaruh terhadap perputaran modal usaha dan keuntungan usaha yang dapat berjalan dengan peningkatan signifikan apabila transaksi jual beli dengan sistem COD berjalan mulus.

Baca Juga : Lakukan Tips-tips Jitu ini Saat Bertransaksi COD

3. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Untuk penjual yang menawarkan opsi pembayaran COD, pada umumnya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada usaha baru yang masih berkembang dan memerlukan pengakuan masyarakat. Namun demikian, biasanya perusahaan yang sudah stabil tidak bersedia menanggung resiko pengiriman COD dan memilih paket pembayaran kredit yang membebankan bunga dan biaya keterlambatan pembayaran.

4. Mengurangi Resiko Penipuan Pembeli

Sistem COD juga dapat membantu penjual menghindari kemungkinan resiko penipuan identitas pembeli, pembayaran yang dihentikan, atau sengketa kartu elektronik. Penjual dapat berkomunikasi dengan rinci sebelum pengiriman pesanan kepada pembeli. Selain itu, adanya opsi penjual mengantar barang langsung pada pembeli tentunya akan menghindarkan dari resiko penipuan transaksi oleh pembeli. Transaksi dengan sistem COD juga menarik bagi konsumen yang tidak memiliki kartu kredit atau sarana alternatif untuk membayar barang secara langsung seperti saat berbelanja secara konvensional.

5. Adanya Asuransi Pengiriman Pesanan

Di beberapa aplikasi marketplace, setiap pengiriman yang menggunakan jasa kirim yang mendukung COD, akan dilindungi dengan asuransi yang dibayar oleh marketplace atau eCommerce. Jasa kirim memberikan garansi 100% (biasanya tanpa biaya tambahan), sehingga nominal penggantian akan senilai dengan harga barang. Sehingga baik penjual maupun pembeli tidak perlu khawatir apabila terjadi kerusakan atau masalah dalam pengiriman barang oleh jasa kurir. Anda bisa memeriksa mekanisme klaim asuransi untuk metode pembayaran Cash on Delivery di website marketplace yang Anda gunakan sebagai platform berjualan online.

Kekurangan Sistem COD Bagi Penjual

Keuntungan COD bagi penjual banyak sekali namun kekurangannya pun ada. Berikut ini  adalah kekurangan COD yang dapat merugikan penjual. Simak beberapa kekurangan sistem COD agar Ada terhindar dari kerugian berikut ini.

1. Adanya Resiko Pengembalian Barang

Seperti yang telah kita ketahui bersama, sistem COD memungkinkan pembeli memilih opsi pengembalian barang kepada penjual apabila ditemukan ketidaksesuaian barang dengan deskripsi atau kerusakan barang, dan berbagai faktor buruk lainnya. Dilansir dari laman web Investopedia, kerugian dari COD untuk bisnis atau penjual adalah bahwa ada resiko yang lebih besar jika barang akan ditolak saat pengiriman, lalu, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembalikan barang.

Baca Juga : Begini Tips COD Bagi Pembeli yang Penting Anda Perhatikan!

2. Area Jangkauan COD yang Terbatas

Sistem COD masih terbatas jangkauannya. Sering kali penjual hanya akan menerapkan sistem COD jika calon pembeli berdomisili di daerah yang sama. Hal ini tentunya membatasi kemungkinan transaksi dari calon pembeli di luar kota atau luar pulau yang memiliki minat terhadap produk yang kita jual. Sistem COD juga akan sedikit menyulitkan apabila dilakukan di lokasi dengan medan yang sulit ditempuh. Selain beresiko pada keselamatan paket, area yang terbatas ditujukan untuk menjaga barang agar tetap dalam kondisi baik.

3. Jenis Produk dan Harga Barang yang Terbatas

Selain adanya batasan dalam area pengiriman, jenis produk yang bisa dikirim dengan sistem COD juga terbatas. Terdapat beberapa aturan dari penyedia platform jual beli online yang menyatakan bahwa pesanan dengan harga di bawah Rp 50,000 dan di atas Rp 5,000,000 tidak bisa dikirimkan dengan sistem COD. Hal ini biasanya berbeda-beda dan tergantung pada peraturan masing-masing marketplace. Biasanya jenis produk seperti alat-alat elektronik, gadget, perhiasan, atau perabotan besar dengan harga di atas batas maksimum, tidak dapat dikirim dengan sistem COD.

4. Resiko Pembatalan Transaksi oleh Pembeli

Tentunya, memanjakan pelanggan dengan mengaktifkan fitur COD ini akan mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra. Artinya, penjual harus siap dengan pembatalan produk sehingga secara otomatis waktu dan tenaga yang dikeluarkan pun akan terbuang percuma, padahal barangnya tidak sampai. Kejadian ini lazimnya akan dialami oleh hampir seluruh penjual yang mengaktifkan metode pembayaran COD di tokonya. Di samping itu, jika dibatalkan oleh pembeli, penjual pun akan mengalami kerugian dalam hal “packing” produk.

5. Resiko Komplain oleh Pembeli

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu kekurangan COD adalah adanya resiko kerusakan barang, keterlambatan pengirima, dan terdapat resiko ketidaksesuaian deskripsi dengan barang yang dikirimkan sehingga hal itu menjadi faktor kunci munculnya komplain dari pembeli. Penjual harus siap akan resiko komplain ini dan menyiapkan beragam solusi dan alternatif pengganti  kerugian yang telah dialami pembeli.

Itulah ragam hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan sistem COD bagi penjual. Tentunya, sebagai penjual, Anda harus siap dengan segala kemungkinan dan resiko apabila mengaktifkan fitur COD. Namun, tidak perlu khawatir apabila Anda sudah memiliki planning matang untuk mengelola transaksi penjualan dengan sistem COD. Semoga ulasan ini bisa menjadi inspirasi dan tambahan info untuk Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *