Logistik

Mengenal Sistem Pembayaran COD, Simak Cara Kerjanya!

cash on delivery

Sering sekali istilah COD ini digaungkan dalam iklan beberapa perusahaan aplikasi belanja online ternama di Indonesia. COD sudah merupakan suatu bagian dalam prosedur belanja online yang diunggulkan dan banyak dipilih oleh para penggiat shopping masa kini. Lalu, apa makna COD dan bagaimana cara kerja COD yang sebenarnya, tenang saja, Anda bisa temukan dalam detail yang telah kami rangkum ini!

Apa itu COD?

Dari sejak dulu kala, skema berbelanja dengan cara penjual mendatangi pembeli ke rumah, lalu pembeli membayar di tempat adalah cara berjual beli yang telah ada bahkan sebelum menjamurnya sistem belanja online. Cash on delivery (COD) adalah jenis transaksi dimana pembeli membayar barang pada saat pengiriman daripada menggunakan kredit. Namun, dalam perkembangannya, sistem pembayaran COD juga diterapkan pada marketplace. Pada model seperti ini, pembeli bukan membayar langsung kepada penjual, melainkan melalui perantara kurir atau jasa pengiriman yang mengirimkan barang pesanan. 

Syarat dan bentuk pembayaran yang diterima berbeda-beda sesuai dengan ketentuan pembayaran dalam perjanjian pembelian. Definisi COD atau Cash on delivery juga disebut sebagai collect on delivery karena pengiriman memungkinkan pembayaran tunai, cek, atau elektronik. Namun demikian, perlu dicatat bahwa tak semua marketplace menyediakan layanan COD, begitu pun tak semua jasa kurir ekspedisi mendukung layanan COD untuk memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli.

Baca Juga : Ketahui Cara Mengembalikan Barang COD, Sangat Mudah!

Arti COD Bagi Pembeli

Sejarah COD pertama kali mulai diperkenalkan di Swiss pada tahun 1849, lalu di India dan Australia pada tahun 1877, berlanjut ke Amerika Serikat pada tahun 1913, dan Inggris Raya pada tahun 1926. Bagi pembeli, COD dapat berarti sistem yang memungkinkan pembeli atau konsumen baru melakukan pembayaran saat mereka menerima produk yang dipesan di marketplace atau eCommerce

Sistem ini juga memungkinkan pembeli mengembalikan pesanannya apabila barang yang dipesan tidak sesuai deskripsi atau mengalami kerusakan sebelum pembeli menyerahkan uang. Fitur ini berbeda dengan metode pembayaran lainnya yang harus dilakukan sebelum barang diproses penjual.

Pembeli harus sangat berhati-hati dalam melakukan COD karena terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai deskripsi atau adanya resiko lain seperti kesalahan alamat pengiriman. Oleh karena itu, pembeli sangat disarankan untuk memilih toko dengan reputasi yang baik untuk berbelanja online dengan sistem COD. 

Caranya, bisa dengan memperhatikan dengan baik track record dan rating toko online yang bisa dideteksi dari kolom komentar maupun review dari konsumen. Lebih dari itu, pembeli juga dapat melakukan komunikasi melalui fitur chat dengan penjual untuk memastikan pesanannya sesuai dan sampai dengan baik ke tangan pembeli. 


Bagaimana Cara Kerja Sistem COD?

Cara kerja COD umumnya adalah pembeli membayar pesanan secara tunai ke kurir sebelum paket dibuka. Apabila pesanan barang tidak sesuai, rusak, dan mengalami kecacatan, pembeli bisa mengajukan pengembalian dana atau barang melalui aplikasi dan bukan ke kurir atau mitra logistik yang mengantar barang. Untuk lebih detailnya, berikut ini alur cara kerja cash on delivery yang perlu Anda tahu:

  • Setelah Anda memesan pembelian Anda melalui marketplace tertentu, penjual mengirim barang melalui mitra kurir dari  marketplace tersebut. Jika tidak, mereka menyewa mitra logistik terpisah untuk mengirimkan kiriman dan mengumpulkan pembayaran.
  • Setelah pesanan dilakukan barang yang bersangkutan dikemas oleh pemasok maupun penjual. Saat ini pula pengirim akan menyiapkan invoice untuk direkatkan pada paket. 
  • Kiriman bersama dengan invoice diserahkan ke perusahaan logistik untuk mengirimkan pesanan dan mendapat pembayaran secara tunai dari pembeli.
  • Petugas pengiriman diberi wewenang untuk mengambil uang tunai segera setelah pengiriman pesanan ke depan pintu pembeli. Namun, beberapa perusahaan juga menerima pembayaran kartu pada saat pengiriman. Di beberapa perusahaan logistik, bagian pengiriman atau kurir juga dapat membawa mesin gesek kartu.
  • Setelah mengumpulkan jumlah tagihan, petugas pengiriman menyetorkannya ke kantor. Perusahaan logistik, pada gilirannya, menyerahkan uang tunai kepada pemasok atau marketplace setelah dikurangi biaya penanganan. Uang tersebut akhirnya sampai ke pedagang produk yang dipesan. 

Baca Juga : Begini Cara Kirim Paket COD Tanpa Aplikasi Melalui Jasa Ekspedisi

 Apa Keuntungan dan Kelebihan COD?

Bagi penjual dan pembeli, sistem COD memiliki kelebihan yang pastinya menguntungkan. Berikut ini daftar kelebihan sistem COD:

  • Keuntungan COD adalah memudahkan konsumen ketika membeli barang yang diinginkan tanpa berlelah-lelah mencari memutari toko. Layanan COD biasanya tersedia untuk area yang sama. 
  • Keuntungan COD selanjutnya adalah apabila kita pembeli, kita bisa melihat secara langsung kondisi barang yang ingin dibeli. Kita bisa meminta pengembalian barang apabila barang tersebut tidak sesuai.
  • COD juga dapat meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap penjual. Apabila barang yang diterima sesuai pesanan dan dalam kondisi baik, tentunya pembeli tidak ragu untuk memesan pada penjual yang sama di kemudian hari.
  • Dari sisi penjual, COD memberikan kelebihan karena uang akan lebih mudah dan cepat untuk diterima, hal ini dikarenakan COD bisa dilakukan di area terdekat sekaligus kita bisa mengirimkan barangnya sendiri supaya dapat lebih cepat menerima uang dari pembeli.
  • Kelebihan lain bagi penjual,  sistem COD tentu bisa meningkatkan potensi penjualan. Sebab, banyak konsumen yang senang dengan metode pembayaran tersebut. Apabila barang yang dikirimkan sesuai dengan ekspektasi konsumen, tentunya ada kemungkinan konsumen tersebut memberikan ulasan yang bagus dan merekomendasikan pada konsumen lainnya.

Apa Kelemahan COD?

Sedangkan kelemahan COD diantaranya adalah:

  • Area pengiriman terbatas. Sering kali penjual hanya akan menerapkan sistem COD jika calon pembeli berdomisili di daerah yang sama.
  • Resiko kemungkinan pemalsuan barang pada penjual dan pembeli rentan terjadi. 
  • Untuk pembeli, terdapat resiko sistem COD menerapkan tambahan biaya kirim atau biaya asuransi pengiriman. Misalnya, untuk lokasi transaksi yang lebih jauh atau medan lokasi yang sulit dilalui atau untuk jenis barang yang memiliki resiko mudah rusak. Hal ini memungkinkan Anda membayar lebih besar untuk biaya kirim ekstra.
  • Untuk penjual, sistem COD bisa merugikan karena ada kemungkinan pembeli membatalkan transaksi dan mengembalikan pesanan saat mereka merasa tidak puas. Hal ini jelas berpotensi merugikan Anda sebagai penjual. Bukan hanya rugi dari segi materi, melainkan juga waktu.

Itulah serba-serbi mengenai cara kerja, kelebihan dan kekurangan dari COD. Sampai sini dapat kita simpulkan bahwa COD memiliki kemudahan yang menguntungkan penjual maupun pembeli. Namun, tidak dipungkiri juga bahwa dari berbagai kemudahan yang ada, timbul pula keterbatasan dan kekurangannya. Oleh karena itu, Anda harus sangat cermat sebelum berbelanja dengan sistem ini. Semoga ulasan ini bermanfaat, happy shopping! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *