Bisnis

Peran Vital Consignee dalam Rantai Pasokan dan Ketahui Kewajibannya

consignee

Consignee menjadi salah satu bagian dalam dunia bisnis dan biasanya berskala internasional. Selain itu, ada pula istilah consignor dan consignment yang sering digunakan dalam jenis perdagangan tersebut. Bagi kamu yang sering melakukan impor ekspor pasti istilah tersebut tidak terlalu asing bukan, bukan?

Apa Yang Dimaksud Dengan Consignee?

Pengertian Consignee adalah seseorang atau perusahaan yang memiliki tanggung jawab dalam menerima barang, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Selain itu, ia pun memiliki tanggung jawab yang terbilang besar karena ia perlu memastikan barang secara menyeluruh. Dimana hal tersebut mencakup kondisinya baik atau tidak dan memastikan bahwa barang memang sudah sesuai dengan pesanan yang telah diajukan. 

Dengan begitu, bagi Anda yang nantinya terlibat dalam dunia ekspor dan nantinya berperan sebagai posisi ini, wajib memperhatikan isi perjanjian yang dibuat dengan atau pemilik barang. Sebelum mengirim barang, pastikan alamat nya memang sudah benar karena jika tidak, maka dapat menyebabkan consignee unknown.  

Baca Juga : Yuk, Kenali Istilah Pengiriman Barang yang Kerap Digunakan Berikut Ini!

 Kemudian apa itu consignee unknown?  Yaitu alamat penerima dari barang yang dikirim atau paket tidak diketahui keberadaannya.  Sehingga sangat penting bagi penerima maupun pengirim memastikan alamat yang dituju sudah sesuai.  Dengan begitu, secara tidak langsung dapat disimpulkan consignee artinya  yaitu orang yang menerima barang dan bertindak sebagai perantara.

Tugas Dan Peran Consignee

Seperti yang kita ketahui bahwa penerima barang memiliki peran maupun tugas nya sendiri. Lalu coba sebutkan hak dan kewajiban consignee dalam konsinyasi?  Simak informasi berikut ini dengan seksama!

  • Memeriksa dokumen yang berkaitan dengan pengiriman barang secara menyeluruh. Baik meliputi faktur yang berguna untuk memastikan kelengkapan maupun kebenaran dari barang tersebut. Selain itu, seseorang consignee pun bertugas untuk mengecek surat jalan untuk pengiriman.
  • Menyimpan semua barang yang ia terima dengan aman dan baik dalam tempat penyimpanan maupun gudang yang telah consignee dan consignor sepakati bersama.
  • Kewajiban consignee yaitu bertanggung jawab atas ketersediaan stok produk atau barang yang masuk ke dalam sistem. Selain itu, bertugas untuk mencatat inventarisasi dengan teratur dan akurat.
  • Bertugas untuk memutuskan tindakan apabila terjadi kehilangan maupun kerusakan terhadap barang. Tentunya, hal tersebut diberitahukan kepada consignee dan melakukan kompensasi maupun perbaikan sesuai dengan nilai kerusakan.
  • Melakukan pembayaran biaya pengiriman dan bea atau pajak, apabila barang yang consignee terima berasal dari luar negeri sampai dengan selesai.
  • Bertugas untuk menjual barang, apabila ada permintaan yang berasal dari konsumen. Selain itu, bertanggung jawab pula untuk memastikan harga maupun kualitas barang sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Bertanggung jawab untuk memastikan barang yang ia terima sesuai dengan pesanan dan dalam kondisi yang baik.
  • Consignee perlu memahami dengan sangat baik, proses pengiriman maupun ketentuan yang berlaku. Sehingga barang dapat terkirim dan ia terima dengan lancar.
  • Penerima barang pun perlu memastikan consignee address perlu memastikan sudah sesuai karena nantinya barang akan dikirim sesuai dengan yang tercantum. Perlu diketahui, consignee address artinya alamat penerima barang, baik yang berlokasi di luar negeri maupun dalam negeri.

Cara Tepat Bisnis Konsinyasi

Consignor dan consignee adalah dua pihak yang memiliki perannya masing-masing dalam konsinyasi. Hal ini karena consignment atau konsinyasi adalah istilah dalam dunia bisnis yang merujuk pada suatu perjanjian antara pemilik barang (consignor) dan pihak yang menjualkan barang tersebut (consignee). Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menjalankannya, simak ulasan berikut ini!

1. Memiliki pengetahuan terhadap produk secara mendalam

Pengetahuan terhadap produk memanglah sangat penting dalam bisnis apapun, termasuk usaha konsinyasi. Hal ini karena Anda tidak akan memahami kelebihan, kekurangan, maupun karakteristik dari barang tersebut. Sehingga akan sulit untuk mengidentifikasi cara yang tepat dalam marketing, cara penggunaan, manfaat, sampai dengan penyimpanan barang tersebut.

Sehingga, tidak heran hal ini dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis. Selain itu, pastikan pula sebagai seorang consignee, Anda memahami betul bagaimana kondisi barang yang baik atau tidak. Dengan begitu, Anda pun dituntut untuk memahami produk dengan sangat detail. Hanya dengan cara seperti itulah, barang dapat teridentifikasi secara baik maupun memastikannya secara tepat.

Apakah sesuai dengan perjanjian ataukah tidak? Pasalnya, jika barang yang datang tidak sesuai dengan perjanjian dan Anda tidak menyadari hal tersulit, itu dapat merugikan bisnis yang Anda bangun saja.  Namun, jika Anda memahami produk dengan baik dan terdapat kerusakan. Maka dapat langsung mengajukan komplain bakan pengembalian barang kepada pihak pengirim.

cod

2. Memperhatikan Perjanjian yang telah dibuat

Sebelum akhirnya, Anda memutuskan untuk menjadi seorang consignee, ada beberapa hak dan kewajiban consignee dalam konsinyasi  yang perlu Anda ketahui. Salah satunya memutuskan kontrak maupun perjanjian secara mendetail. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang akan merugikan penerima maupun pengirim barang. Sehingga haruslah cermat dan hati-hati dalam memahami isi maupun memutuskan sebuah hal.

Cobalah untuk mulai mempertimbangkan keuntungan yang akan Anda dapatkan sebagai consignee dari bisnis tersebut. Selain itu, perhatikan pula tenggat waktu pengembalian barang apabila tidak terjual dan lain-lain. Usahakan hal tersebut tercatat dengan rapi di atas kertas dan telah kedua pihak setuju dengan melampirkan cap ataupun tanda tangan.

Sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, maka kedua belah pihak akan siap tunduk dan patuh terhadap isi perjanjian tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, jika ada point-point isi perjanjian yang tidak disepakati, maka cobalah untuk melakukan negosiasi. Akan tetapi, jika pihak pengirim tetap menolak, maka cobalah cari tempat lainnya.

3. Pilih tempat penjualan yang Strategis

Seorang Consignee, Anda pun  perlu mencari tempat untuk memasarkan produk atau barang yang telah dikirim. Pilihlah lokasi toko yang memiliki letak strategis, seperti halnya sekolah, perkantoran, dan lain sebagainya. Sesuaikan pula tempat tersebut dengan target market yang disasak. Misalnya, barang yang Anda terima adalah alat tulis.

Maka, letak toko atau distribusi yang cocok untuk Anda pilih yaitu lokasi-lokasi yang dekat dengan sekolah maupun kampus.Selain memilih tempat, Anda pun perlu meletakan produk yang sekiranya dapat menarik perhatian orang-orang.

Sehingga ia mau untuk mampir ke toko Anda. Pastikan pula untuk meletakan produk sesuai dengan jenisnya, seperti khusus untuk pulpen, buku, dan lain sebagainya. Dengan begitu, konsumen akan lebih mudah untuk menemukan produk yang mereka butuhkan.

4. Pilih toko yang sesuai dengan produk

Anda pun perlu melakukan riset terlebih dahulu sebelum menitipkan barang kepada toko atau mendistribusikan produk. Apakah toko tersebut memiliki relevansi atau tidak dengan produk yang Anda tawarkan?

 Misalnya, jika barang yang kamu miliki yaitu perkakas maupun obat-obatan untuk kebutuhan pertanian. Maka, toko yang cocok untuk untuk Anda pilih yaitu Toko pupuk pertanian maupun toko lainnya yang berkaitan dengan pertanian.

Sehingga produk tersebut akan lebih mudah konsumen temukan.  Selain itu, Anda pun dapat bernegosiasi dengan pemilik toko untuk tata letaknya. Misalnya, barang yang Anda titipkan tersebut diletakan pada space atau display yang mudah terlihat atau mudah terjangkau oleh konsumen.

Baca Juga : 10 Tips Cara Menjadi Distributor yang Sukses, Pahami Ini!

Keuntungan Consignee

Seseorang yang berperan menjadi penerima barang atau consignee dapat memperoleh keuntungan dari hasil penjualan barang yang diterimanya. Selain itu, apa saja keuntungannya lainnya ? Simak ini yuk!

  • Tidak perlu membayar produk kepada consignee di awal karena payment akan dilakukan setelah produk berhasil terjual
  • Dapat memperbanyak barang atau produk jualan dengan waktu yang cepat, tanpa mengeluarkan dana terlebih dahulu
  • Minim kerugian karena jika produk terjual, maka consignee tidak perlu mengganti rugi hanya perlu mengembalikan produk dengan kondisi seperti semula kepada consignee
  • Tidak perlu membayar biaya produksi
  • Dapat memilih berbagai macam produk baru untuk dapat dijual kepada konsumen
  • Resiko dalam bisnis minim

Consignee merupakan penerima barang dari jenis bisnis konsinyasi dan memiliki beberapa kewajiban yang perlu dilakukan. Adapun untuk hak consignee antara lain yaitu berhak menerima keuntungan dari hasil penjualan produk tersebut dan tidak perlu membayar barang lebih dahulu. Namun, melakukan payment kepada consignor  setelah produk terjual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *