Finance

Memahami Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung dalam Bisnis

Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Biaya langsung dan tidak langsung pada dasarnya merupakan klasifikasi jenis pengeluaran kas yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Berdasarkan tujuan tertentu untuk mengatur arus kas secara baik hingga berdampak pada pembayaran pajak federal dengan signifikan. Biaya yang dikeluarkan ini pun biasanya diukur menggunakan satuan uang.

Oleh karena itu, biaya langsung dan biaya tidak langsung akan selalu terikat dengan setiap perusahaan atau bisnis. Sebab, uang termasuk hal yang paling fundamental di dalam sebuah bisnis sebagai salah-satu nilai untuk proses penganggaran. Salah-satunya menjadi modal awal bagi kemajuan perusahaan ketika memerlukan dana tambahan.

Baca Juga : Tentukan Masa Depan Bisnis Anda: 5 Langkah Perencanaan Keuangan yang Sukses

Apa yang Dimaksud dengan Biaya Langsung dan Tidak Langsung?

Adapun pengertian biaya langsung dan tidak langsung dapat Anda pahami secara sederhana dengan keterkaitan pengeluarannya. Dimana biaya langsung (direct cost) berkaitan dengan pembiayaan produksi yang dapat dilacak kembali ke objek tertentu. Seperti biaya pendistribusian produk atau layanan tertentu yang biasanya berada di bawah kendali manajer departemen.

Sementara biaya tidak langsung (indirect cost) adalah pengeluaran uang yang tidak dapat dihubungkan atau dibebankan langsung dengan unit produksi. Sehingga biaya tidak dapat diatribusikan dan diukur pada suatu objek biaya atau kegiatan tertentu. Contoh biaya langsung dan tidak langsung ini sebagian diantaranya pengeluaran untuk bahan produksi atau listrik serta utilitas.

Contoh contoh biaya langsung dan tidak langsung lainnya meliputi dua kategori pembagian. Pertama untuk biaya langsung mencakup upah tenaga kerja yang terlibat dalam produksi dan dana pengiriman produk dari pabrik ke pelanggan. Kedua, untuk biaya tidak langsung mencakup dana distribusi, penjualan, pemeliharaan gedung, dan lainnya yang berkaitan dengan kantor.

Jadi, apa itu biaya langsung dan tidak langsung bisa Anda simpulkan sebagai pengeluaran operasional bisnis yang memiliki pengalokasiannya. Mulai dari tahap produksi hingga produk sampai di pasaran yang didasarkan pada perhitungan biaya tetap maupun tidak. 

Fungsi Biaya Langsung dan Tidak Langsung 

Fungsi biaya langsung dan tidak langsung ini menjadi salah-satu alasan dibuat anggaran pengalokasian tersebut. Sehingga laporan pembukuan kas dapat dipertanggungjawabkan secara baik.

Fungsi Biaya Langsung 

Fungsi dari biaya langsung ini pun meliputi tiga poin utama dengan ulasan sebagai berikut :

1. Menentukan total biaya produksi 

Fungsi dari biaya Langsung yang pertama adalah untuk membantu perusahaan menentukan total pembiayaan produksi suatu produk secara akurat. Dimana dalam hal ini, perusahaan bisa menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan margin keuntungan.

2. Mengukur efisiensi 

Biaya Langsung juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja. Apabila biaya langsung yang digunakan lebih rendah, maka perusahaan dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya.

3. Pengambilan keputusan 

Biaya Langsung memiliki fungsi dalam pengambilan keputusan untuk memilih produk atau kegiatan yang akan dilakukan. Apakah suatu produk atau kegiatan harus dihentikan ketika ingin meningkatkan efisiensi operasional atau tidak.

cod

Fungsi Biaya Tidak Langsung 

Sementara fungsi dari biaya tidak langsung atau indirect cost juga memiliki penjelasan tiga poin utama berikut ini :

1. Menentukan Total Biaya Produksi 

Sama seperti direct cost, fungsi indirect cost dapat membantu perusahaan menentukan total biaya produksi. Termasuk biaya overhead seperti dana penyusutan mesin, listrik, dan sewa pabrik.

2. Mengukur Efisiensi 

Fungsi biaya tidak langsung juga dapat memperhitungkan efisiensi penggunaan sumber daya, contohnya mesin-mesin dan penggunaan fasilitas pabrik 

3. Pengambilan Keputusan

Indirect cost memiliki peranan fungsi yang penting dalam pengambilan keputusan memilih produk atau kegiatan operasional usaha. Misalnya menentukan apakah perlu suatu produk atau kegiatan dihentikan atau bagaimana cara meningkatkan efisiensi operasional.

Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung 

Perbedaan biaya langsung dan tidak langsung sendiri dapat Anda perbandingkan dari pembahasan keempat poin di bawah ini :

1. Definisi 

Biaya langsung adalah pengeluaran dana yang dapat diatribusikan dan diukur berdasarkan alokasi jelas pada pelayanan atau produksian. Sementara biaya tidak langsung adalah kebalikan dari direct cost. Pembiayaan yang tidak dapat diatribusikan dan diukur pada suatu objek biaya atau kegiatan tertentu.

2. Sifat 

Sifat biaya langsung cenderung bervariabel, karena perubahan volume produksi atau kegiatan seiring waktu. Berbeda dari sifat biaya produksi tidak langsung yang cenderung tetap karena tak ada kaitannya dengan volume produksi atau kegiatan. 

3. Pengukuran 

Biaya langsung dapat diukur secara akurat dan mudah, karena biaya ini dapat diatribusikan secara langsung pada objek biaya atau kegiatan tertentu,

Sedangkan biaya tidak langsung sulit diukur secara akurat dan memerlukan alokasi dan estimasi untuk diatribusikan pada objek biaya atau kegiatan tertentu

4. Pengambilan Keputusan

Perbedaan biaya langsung dan tidak langsung dalam proyek terlihat dari pengaruh terhadap bagaimana cara mengambil keputusan. Dimana direct cost sering dianggap sebagai biaya yang paling relevan dalam menentukan pengambilan keputusan. Hal ini karena, direct cost berhubungan dengan suatu kegiatan atau produk secara langsung.

Sedangkan indirect cost tidak sama seperti direct cost meski memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan. Direct cost dapat mempengaruhi keputusan untuk mempunyai margin keuntungan yang dihasilkan oleh suatu produk atau kegiatan secara signifikan.

Contoh Biaya langsung dan Tidak Langsung

Adapun contoh biaya langsung dan tidak langsung bisa Anda ketahui berdasarkan klasifikasi berikut :

Contoh Biaya langsung

Jenis-jenis pengeluaran yang termasuk direct cost diantaranya meliputi biaya material, upah buruh, dan peralatan. Biaya bahan langsung adalah pembelian material yang dihitung dengan analisis harga satuan harga. Mencakup bahan sisa, harga loco atau franco, free list terbaik, hingga cara pembayaran ke supplier.

Biaya upah buruh dihitung berdasarkan jam kerja seperti harian atau borongan, kapasitas, asal, dan pertimbangan UU Cipta kerja sesuai satuan standar. Berbeda dengan biaya peralatan yang mencakup perhitungan ongkos, depresiasi, reparasi, pemeliharaan, dan operasional. Seperti 15 contoh biaya langsung yang bisa kamu cek di suatu pabrik manufaktur.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Variable Cost: Fungsi dan Cara Menghitungnya

Contoh Biaya Tidak Langsung 

Sementara jenis-jenis pengeluaran indirect cost seperti contoh biaya langsung dan tidak langsung di rumah sakit antara lain : biaya tak terduga, overhead, dan profit. Biaya cadangan untuk alokasi kejadian tak terduga antara 0,5-5% dari total dana proyek. Seperti

ketidakpastian subjektif maupun objektif, adanya kesalahan, dan variasi efisiensi, material, buruh, dan peralatan.

Biaya overhead atau dana tambahan yang tidak terkait dengan keberlangsungan proyek. Akan tetapi, biaya tetap harus dimasukkan dalam anggaran agar proyek berjalan dengan baik. Contohnya overhead lapangan dan kantor terkait biaya personil, gudang, penerangan, transportasi, izin usaha, referensi bank, dan lainnya.
Keuntungan atau profit terkandung di dalam satu usaha, keahlian, dan faktor risiko bisnis. Namun, di dalam beberapa kasus cukup sulit mengklasifikasikan biaya langsung dan tidak langsung. Misalnya pembelian bahan baku untuk produksi adalah biaya langsung, tapi jika dibeli dengan jumlah besar dianggap biaya tidak langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *