Finance

Salah Satu Jenis Biaya Produksi, Average Cost!

average cost adalah

Menentukan average cost pada sebuah bisnis adalah hal yang wajib Anda lakukan sebagai seorang pengusaha, terutama di bidang pabrik manufaktur. Untuk mengambil keputusan harga produk, average cost sangat dibutuhkan agar perusahaan bisa menentukan harga dengan baik yang bisa bersaing di pasar dan tetap mendapatkan laba.

Average cost merupakan salah satu jenis-jenis produksi, selain itu, masih ada tiga jenis biaya produksi yang lain, yakni biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total. Sebagai pengusaha yang baik, Anda harus mengetahui bagaimana cara menghitung tidak hanya average cost, tetapi jenis-jenis biaya produksi yang lain. Oleh karena itu, ketahui dulu pengertian dari jenis-jenis biaya produksi, seperti di bawah ini.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi dibagi menjadi empat jenis, biaya tetap, biaya variabel, biaya total, dan biaya rata-tata. Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini.

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan produksi dengan nilai yang tetap atau tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah-ubah. Biaya tetap terbagi menjadi dua, yakni biaya jangka panjang dan jangka pendek. Biaya panjang mencangkup biaya pajak bangunan, tagihan air dan listrik, dan biaya asuransi.

Sedangkan jangka pendek, seperti biaya iklan, humas, dan pelatihan karyawan. Biaya ini harus tetap dikeluarkan oleh perusahaan meskipun tidak adanya produk yang dihasilkan perusahaan, baik itu biaya tetap jangka pendek maupun panjang.

Baca Juga : Cara Menghitung Modal Awal untuk Memulai Sebuah Bisnis

2. Biaya Variabel

Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya produksi yang bisa berubah nilainya tergantung dari jumlah produksi yang dihasilkan. Contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku.

Tidak seperti biaya tetap, biaya variabel bisa dipakai ketika proses produksi sedang berlangsung saja terutama pada pembelian bahan baku. Biaya untuk bahan baku juga bisa berubah-ubah tergantung dari target output yang akan dihasilkan oleh perusahaan. 

3. Biaya Total

Biaya total adalah biaya yang dihasilkan dari biaya produksi yang dihasilkan biaya tetap dan variabel. Selain itu, biaya total juga bertanggung jawab untuk mendanai proses produksi selama satu periode atau dimulai dari membeli bahan baku, mengolah, hingga mendistribusikan produk ke tangan konsumen. Pembahasan tentang biaya rata-rata atau average cost akan kita bahas secara terpisah di bawah ini.

Pengertian Average Cost

Average cost atau biaya rata-rata adalah biaya yang diperlukan sebuah perusahaan untuk memproduksi sebuah unit barang. Perusahaan bisa menentukan harga sebuah produk di atas average cost agar mendapatkan laba. Oleh karena itu, menentukan biaya rata-rata bisa menjadi senjata utama untuk menentukan sebuah harga dan mendapatkan laba.

Fungsi Average Cost

Memahami pentingnya kegunaan average cost akan membuat perusahaan Anda terhindar dari kerugian karena dapat menetapkan harga yang sesuai untuk mendapatkan laba.

Jadi, fungsi utama average cost adalah mengukur seberapa banyak perusahaan perlu mengeluarkan biaya produksi untuk satu unit barang agar tidak mengalami kerugian.

Cara Menghitung Average Cost

Dalam menghitung biaya rata-rata, Anda harus menentukan terlebih dahulu jenis biaya yang lain, berikut langkah dalam menghitung average cost.

1. Menghitung Biaya Tetap (AFC)

Langkah awal dalam menghitung average cost adalah menghitung biaya tetapnya terlebih dahulu. Hal Itu dilakukan untuk mengetahui laba dan rugi. Anda dapat menggunakan rumus, “total biaya tetap:total produksi”. Biaya tetap mencangkup biaya peralatan, asuransi, gaji, uang sewa gedung, dan perlengkapan.

Baca Juga : Ternyata Ini Perbedaan Revenue dan Profit, Wajib Tahu!

2. Menghitung Biaya Variabel (AVC)

Setelah biaya tetap dihitung, selanjutnya Anda harus menghitung biaya variabel terlebih dahulu. Rumus yang bisa Anda gunakan adalah “biaya variabel*jumlah unit produksi”. Biaya variabel mencangkup biaya bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, penjualan, dan pengiriman.

3. Menghitung Biaya Total (Total Cost)

Berikutnya, setelah mengetahui biaya tetap dan biaya variabel, Anda tinggal menghitung biaya total menggunakan rumus “total biaya tetap + total biaya variabel.” Setelah kedua biaya tersebut dijumlahkan, akan Anda dapatkan total biaya produksi perusahaan.

4. Tentukan Jumlah Unit Produksi 

Sebelum menghitung average cost, tentukan terlebih dahulu jumlah unit produksi yang akan dibuat. Anda dapat melakukan perhitungan dengan melakukan pemeriksaan pada faktur, berkonsultasi pada akuntan, dan produsen bahan.

5. Menghitung Average Cost

Setelah mengikuti langkah satu hingga 4, Anda sudah bisa menghitung average cost dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi.

Contoh menghitung average cost:

Roni ingin baru membuka toko donat di kota A. Roni ingin mengetahui average cost untuk tokonya dengan menghitung jumlah biaya total, biaya variabel, dan jumlah donat yang diproduksi.

Roni ingin menjual 300 donat dalam sebulan pada awal tokonya buka. Ia membayar Rp2.000,000 untuk membayar uang sewa toko beserta utilitas yang lain sebagai biaya tetap.

Biaya variabel yang dikeluarkan Roni sebesar Rp1.000,000 untuk keperluan bahan baku. Jadi, biaya total produksi yang dikeluarkan Roni adalah Rp3.000,000 (2.000,000+1.000,000).

Untuk menentukan average cost, Roni tinggal menghitung menggunakan rumus biaya rata-rata, yakni 3.000,000/300= 10.000. Setelah menghitung average cost, Roni akan mendapatkan laba dengan menjual donat/1 pcs dengan harga @Rp10.000.

Jika Roni menjual harga di bawah average cost tersebut, bisa dipastikan bahwa Roni akan mengalami kerugian dalam jangka pendek maupun panjang. Dengan demikian, Anda bisa menentukan harga jual produk Anda berdasarkan contoh menghitung biaya rata-rata di atas.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Aplikasi Pengatur Keuangan Gratis

Manfaat Average Cost

Seperti yang telah disebutkan di atas, average cost bisa menguntungkan Anda karena dapat mengetahui harga sebuah produk untuk mendapatkan laba pendapatan. Selain itu, perusahaan yang mengetahui average cost akan merasakan keuntungan jangka panjang terutama perusahaan penanganan barang dengan kuantitas yang besar.

Selain keuntungan, biaya rata-rata akan menentukan acuan minimal untuk sebuah produk yang Anda jual. Jika tidak ada penentuan harga yang tepat, maka akan mendatangkan kerugian untuk perusahaan. Tentu tidak sulit untuk menghitung average cost, terutama untuk Anda yang baru memulai sebuah usaha, cukup perhatikan jumlah produksi dengan total biaya Anda.  Anda bisa mulai mencoba menghitung atau bertanya kepada orang yang sudah memulai usaha terlebih dahulu.

Bisa disimpulkan bahwa average cost adalah hal penting untuk digunakan sebelum Anda memulai berbisnis, karena biaya rata-rata bisa menentukan harga jual sebuah produk Anda agar perusahaan tetap mendapatkan laba. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *